Diwarkop biasa seputaran komplek, terdengar sebuah percapakan bocil-bocil sedang meng-gacha.
A : wuih, enak kali ko ya dapat SSR Cuma 10x gacha, Aku uda abes 200rebu belum dapat juga itu SSR.
B: Tulah ko, asik melawan orang tua aja, makanya ngga hoki.
A : Enak aja, aneh wee padahal seminggu ini aku rutin gacha jam 3 malam. Tapi gapapa lah, aku punya banyak SR sekarang. Jadi ngga rugi rugi amat.
A : yaudah. Ko top up lagi aja, nnti biar aku yang gacha-in, mungkin jari ko yang salah.
......
Saya yang sedang menyeruput kopi di meja sebelahnya ingin sekali menyahut "otak mu yang salah kali dek"
namun tidak saya lakukan, karena saya juga pernah diposisi seperti itu.
hehe
Gacha, fenomena lama yang semakin hari semakin berbahaya.
......
Gacha
istilah Gacha dalam konteks game sebenarnya adalah kegiatan usaha untuk mendapatkan sesuatu dengan bertaruh secara untung-untungan dengan modal resource ingame yang kita miliki.
Singkatnya kayak gambling.
Namun dalam beberapa kasus, terkadang modal gacha juga melibatkan uang asli, pikiran, perasaan, kesehatan, hubungan antar manusia, dan masa depan.
(wkwkwkwk, beneran ini loh)
Bagi penikmat Gacha, kegiatan ini candunya udah setingkat nikotin, yang memiliki sifat adiktif dan ketergantungan jika sudah merasakan nikmatnya.
(apalagi kalau hoki dapet barang langka)
selain adiktif, efek buruk dari ketagihan gacha ini adalah normalisasi perasaan puas yang palsu dari kejadian-kejadian yang dialami, yaitu perasaan puas yang dipaksakan. yang sebenarnya ngga puas, tapi harus puas.
peristiwa ini bisa di istilahkan sebagai
False Sense Of Satisfaction
(waduh gmana tuu)
...
false sense of satisfaction
false sense of satisfaction adalah suatu perasaan puas palsu yang didapatkan seseorang atas hasil yang kurang memuaskan yang di alaminya. dikarenakan mendapatkan sesuatu yang berbeda dari apa yang dia inginkan pada awalnya.
contohnya bilang nya ikhlas, padahal jauuhhhhh dalam hati kagak.
Beda halnya dengan ikhlas yang notabene konotasinya baik.
Puas palsu ini adalah konotasi buruk kata puas ketika seseorang dihadapkan oleh realita, dicampur rasa kesal yang berakhir dengan menghibur diri dengan berbagai macam alasan.
Namun dalam kasus gacha ini diperparah dengan ditiadakannya pilihan mengasah kemampuan dalam usaha meng-gacha tersebut.
aktivitas gacha ini adalah murni bergantung pada probabilitas semata!
Alias hoki-hokian
....
Dalam sistem gacha, kita tidak dapat memilih barang apa yang mau kita beli, melainkan hanya diberikan kesempatan dan peluang untuk bisa memiliki barang tersebut.
tingkat peluangnya pun bisa berbeda-beda~
ada yang mulai dari 50%, 10%, 1%, bahkan 0,001% tergantung rarity nya
ini akan memacu seseorang untuk terus membeli peluang tersebut berkali-kali hingga barang yang diinginkannya berhasil di dapatkan lewat sistem untung-untungan ini.
(tidak jarang hal ini malah membuat player menghabiskan resource melebihi yang sepantasnya)
inilah yang memunculkan excitement dalam meng-gacha, serta awal dari adiksi yang berbahaya.
.....
Tidak bisa dipungkiri,
fenomena gacha memang tumbuh subur di industri gaming saat ini..
Immortal Treasure Dota 2 Wish Genshin Impact
Developer memanfaatkan adiksi
para playernya untuk terus mencoba sambil menghabiskan resource-nya (dalam hal ini duit), demi mendapatkan barang-barang yang
diinginkannya.
Which is, adalah cara yang
sah sah saja. (namun agak menjengkelkan kalo ngga hoki)
Toh dari awal juga tidak ada
paksaan dari pihak dev kepada player untuk terus menggacha kan?
Ini semua ada di pilihan
kita, para player.
Mau terus lanjut, atau
berhenti.
Akan tetapi, sebagai pribadi yang sudah tobat kapok dalam urusan microtransaction dalam sebuah game.
Sistem gacha seperti ini lebih serasa seperti scam/penipuan.
Bukan karena saya sering
tidak hoki atau tidak bisa menikmati keseruan gacha.
Namun Akan lebih bijak jika Developer juga menyediakan metode pilih-beli-terima secara normal.
(normal microtransaction > gacha)
Ga masalah lebih mahal, namun jelas dan pasti.
Ketimbang meng-gacha dan dikecewakan dengan ekspektasi.
Btw klo gacha nya gratis yaa gapapa sih :)
Mashooookkk!!!!
Komentar
Posting Komentar