Wah Boleh juga ni bocah Emo!
Mungkin itu yang ada dibenak saya ketika menyaksikan scene
demi scene Attack on Titan : Final Season, mulai dari penyusupan ke negara Marley, penyerangan
kota oleh Scout legion, Warhammer titan, sampai dengan build up rencana rahasia Eren yang super duper dilematis bagi
khalayak netizen “Rumbling”.
|
Rumbling Phase One |
Sebagai pribadi yang menyukai ilmu Filsafat dan Manajemen Risiko.
Sangat menyenangkan bisa menganalisis kasus Eren Yaeger.
Bila digariskan secara gamblang dan jelas, permasalahan yang
di hadapi Eren Yaeger mungkin seperti ini...
“Dalam waktu 2 tahun, Gimana cara ane bikin rakyat Paradis beserta teman-teman ane
bisa hidup tentram, tanpa perlu khawatir ancaman-ancaman dari negara tetangga
yang suka ngirim Titan tanpa titit”
Dalam pandangan saya, Eren Yaeger adalah sosok paling komplit
untuk menjadi Ahli manajemen risiko jangka panjang. (ini serius, ngga main main!)
|
Eren as Risk Manager |
Saya jelaskan sedikit..
kemampuan Attack titan yang dimiliki Eren bisa melihat masa
lalu sekaligus masa depan dari si pewaris titan.
ini artinya Eren memiliki pengetahuan lebih komplit dari siapapun mengenai
sejarah peperangan Titan, intrik antar negara, sampai manusia,
Baik dimasa lalu, masa sekarang, bahkan masa yang akan
datang.
Ajibb ngga tuh?
Sekarang gini.
bayangin aja misal dari 3 tahun lalu kamu udah tau duluan klo bakalan ada
corona dan masker medis bakalan langka serta mahal.
pasti kamu uda dluan nimbun masker dari dulu trus dijualin pas harganya tinggi
kan?
kamu pasti bisa masuk neraka kaya mendadak kan?
|
Nih Tiket. |
Intinya begitu.
Balik ke masalah semula.
setelah memiliki semua pengetahuan karena kemampuan tersebut,
Pendekatan dan tanggapan resiko apa yang dipilih Eren untuk
mencapai tujuannya?
Well, Eren memilih untuk memusnahkan seluruh umat manusia di luar pulau kampung halamannya.
(sangat~ kejam out of the box sekali)
....
Dalam aliran filsafat, ada yang nama nya “Pragmatisme”
Yaitu dasar-dasar yang mengedepankan logika, fungsi, dan
hasil, namun tidak direpotkan sifat metafisik
yang belibet.
Eren Yaeger boleh jadi mengambil pendekatan ini dalam
mengambil keputusan atau tanggapan resiko nya.
Dan bagi ku itu keren. (tapi
bukan berarti saya setuju ya)
Ketimbang menempuh pendekatan metafisika yang which is belibet dan Eren ngga punya cukup
waktu,
Eren memilih untuk mengakhiri circle dendam berkepanjangan sekali untuk selamanya..
Meskipun harus menanggung resiko yang tidak kecil, yaitu rasa kemanusiaannya.
Kira-kira gini kali ya.
“Klo mau tempuh jalur diplomasi, kelamaan ... yang ada ane mati duluan, mending
ane geprek ae nih marley-marley, lagian
ane ada beking Titan, banyak pula, lumayan olahraga, sing penting paradis aman”
-Eren basuki
Marley punah = Paradis Sejahtera.
Simpel, efektif, menyenangkan pula.
|
Rumbling Phase Two |
|
Rumbling Phase Two |
Meskipun menyenangkan tidak berperikemanusiaan, namun pilihan ini jika di telaah baik baik, merupakan pilihan yang memiliki resiko sukses tertinggi dalam menjamin kelangsungan kedamaian Paradis dalam jangka panjang, tanpa harus mengorbankan rakyat kecil Paradis sekaligus teman-teman terdekat Eren.
Toh~ yang jogging sambil mengulek marleyans juga bukan teman-teman Eren.
kan itu urusan geng kematian Titan Colossal.
See?
teman-teman Eren harusnya bersyukur punya ahli menajemen risiko seperti Eren.
Akhir kata, sebagai manajer risiko yang pragmatis, untuk hasil yang maksimal. Sekarang Eren cuma harus monitoring aktivitas risiko, dengan mengawasi kerja Titan-titan saat menggeprek marleyans (jangan sampai ada yang terlewat), atau membujuk teman-teman nya agar mau mendukung mengerti pilihannya.
Satu lagi, kalo bole saran, itu si Gabi jangan dikasih ampun ya.
Semangat Eren.
Komentar
Posting Komentar